20.1.10

PERKAWINAN

(Sebuah tinjauan Teologis terhadap Perkawinan sebagai tindakan hukum dan Pemberkatan Perkawinan oleh Gereja)

Oleh: Pdt. Arie Arnold Remals Ihalauw

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, tetapi mereka tidak merasa malu. Demikian Kitab kejadian 2 : 24 – 25

19.1.10

PERTAHANKAN PANCASILA

Sekalipun mengakui kemutlakan Pancasila sebagai azas yang mempersatukan tampaknya keinginan negara ini, untuk mengembalikan Pancasila sebagai azas tunggal, masih menjadi keraguan para politisi di Indonesia. Hal sangat berbeda dengan para pemuka agama yang giat dalam memperjuangkan kebersamaan dalam

16.1.10

KEBERAGAMAN KEBERADAAN


Oleh : Pnt. Argopandoyo

Menerima orang yang tdk menerima keberadaan kita, merupakan sepenggal pengajaran hidup yang penuh hikmat, dari sederetan panjang pengajaran lainnya. Dan kalimat "menerima orang yang tidak menerima keberadan kita" adalah juga ajaran yg bagi saya sbg bahasa yg tdk bs dimengerti oleh manusia. Namun saat terlantun dalam bentuk bahasa, pengertiannya, sangat tdk berbeda dgn hidup yang menghargai perbedaan. Yah, perbedaan dari kepelbagaian yang sering kita jumpa
Hanya saja, bagaimana kita bersama menginsyafi segala sesuatu itu sebagai keunikan yang berbeda sebagai kasih karunia Illahi yang sangat berharga. Adanya perbedaan itu sesungguhnya justeru menempatkan kita, semua manusia memiliki arti khusus yang jelas bagi kita semua dan Tuhan sang pencipta.

IMUNISASI

Bertahun-tahun, pemerintahan Indonesia menggiatkan imunisasi pada anak-anak. Hal positif yang masih terus dilakukan. Tapi tahukah Anda apa itu Imunisasi? Imunisasi adalah pemberian vaksin agar tubuh memiliki kekebalan terhadap penyakit tertentu. Biasanya imunisasi diberikan dengan cara disuntikkan, ada pula yang diteteskan pada mulut. Vaksin merangsang kekebalan tubuh yang nantinya akan melawan kuman penyakit.

Pada saat pergantian musim, anak-anak dan lansia sangat rentan terkena penyakit menular, mulai dari infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, tifus, demam berdarah dengue (DBD), dan penyakit kulit. Dari kelima penyakit itu, hanya ISPA dan tifus yang sudah bisa dicegah dengan imunisasi. Vaksin DBD sudah lama diteliti di Thailand, tetapi hasilnya belum memuaskan.

15.1.10

Apa dan Bagaimana Konsumen yang Cerdas?


Tahu nama Ralph Nader? Pada 1965, pengacara Amerika itu mengejutkan dunia. Penelitian Ralph berhasil mengungkap ketidakamanan mobil-mobil yang diproduksi salah satu produsen mobil terkenal di negeri Paman Sam itu. Penelitian tersebut mengingatkan agar jangan percaya begitu saja pada barang-barang industri. Walaupun barang produksi itu tampak sangat baik, dan dipromosikan dengan sangat baik.

Jangan percaya begitu saja! Itu tagline gerakan awal hak konsumen dunia saat itu. Sebagai manusia merdeka, konsumen harus kritis. Konsumen harus jeli setiap membeli.

UBAH PERINGATAN BAHAYA MEROKOK!

Hari Tanpa Tembakau Se-dunia tanggal 31 Mei 2009 yang lalu, dunia Internasional mengangkat tema “Tobacco Health Warning”. Pada siaran Smart Consummers, bersama dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia di RPKfm menyairkan obrolan yang bertopik “Kemiskinan yang ditimbulkan tembakau, serta malnutrisi yang ditimbulkan oleh konsumsi tembakau.” Kesadaran ini didasari arahan WHO akan peringatan bahaya merokok kepada pictorial health warning.
YLKI, mengkritisi akan peringatan bahaya merokok yang masih sebatas peringatan bahaya merokok dalam rangkaian kata-kata.

14.1.10

PENDIDIKAN sebagai JANTUNG BANGSA

Oleh : Dr. Kebamoto


Sebagaimana jantung kita, begitulah pendidikan pada sebuah bangsa. Peran keduanya sama tidak tampaknya sehingga seringkali diremehkan. Keduanyapun merupakan bagian kecil dari sebuah sistem yang besar makanya jarang diperhatikan. Padahal, bangsa dengan pendidikan yang sakit, sama halnya dengan raga yang jantungnya sakit, lemah, rusak. Raga lalu mati.

Jantung terdiri dari 2 bilik dan 2 serambi dengan jenis dan tebal otot yang berbeda pula. Artinya, jantung itu tidak homogen. Demikian seharusnya, Pendidikan pun seharusnya tidak homogen. Pendidikan tidak hanya jalur umum (SD-SMP-SMA-Universitas) melainkan perlu diseimbangkan dengan jalur kejuruan (SD-SMP-SMK-Politeknik).

PENDIDIKAN MORAL dan ETIKA SEJAK DINI

Oleh : Henny Supolo Sitepu

Mungkinkah pendidikan moral dan etika sejak dini? Ya, tentu sangat mungkin. Tetapi tentu tidaklah ”seberat” judul di atas dan diberikan melalui kegiatan anak sehari-hari. Pasti kita semua paham bahwa setiap kegiatan sejak bangun pagi sampai tidur malam, sebetulnya merupakan bagian dari proses pendidikan yang dialami anak. Termasuk di dalamnya adalah pengenalan moral dan etika. Proses pembiasaan pada anak tergantung dari contoh-contoh yang dicerap dalam kesehariannya. Karena itu, penting disadari bahwa sebaik-baiknya suatu pengajaran, contoh-contoh lingkungan terdekat merupakan bagian terpenting terutama bagi anak usia dini.

BONGKAR BILA PERLU

Oleh : Sherly Doornik

Kondisi majemuk merupakan kondisi yang sangat rentan terhadap konflik. Bagaimana tidak, keberagaman bila tidak dijembatani dengan baik, akan menghasilkan gesekan. Sejak penjajahan Belanda kondisi Indonesia yang beragam ini dijadikan sasaran tembak. Sepertinya tetap ada titik lemah, yang memudahkan pihak lawan memecahbelah solidaritas kebangsaannya. Itulah sebabnya Belanda dapat menguasai Indonesia selama 350 tahun!! Kesadaran akan keberagaman juga tidak pernah tuntas walaupun Belanda telah terusir. Yang ada hanyalah satu bentuk kesadaran semu dan terkadang membuat bingung siapa saja yang menghidupinya.