Kembali pada artikel tentang keberadaan masyarakat Kristen yang berada di Afrika. Kali ini tentang masyarakat Kristen yang berada di Negara Libya, sebuah negara di bagian Utara Afrika yang berbatasan dengan Laut Tengah di sebelah utara, Negara Mesir di timur, Negara Sudan tenggara, Negara Chad dan Negara Nigeria di selatan. Negara Aljazair dan Negara Tunisia berbatas di sebelah barat.
Negara yang beribu kota Tripoli ini memiliki penduduk yang secara keimanan didominasi masyarakat muslim. Menurut angka yang ada, 97% dari seluruh penduduk yang beragama Islam, di dalamnya ada penganut Sunni dengan sisanya adalah Ibadisme yaitu pecahan dari aliran cabang Kharijism, yang berpusat di daerah Nefusa Jebel dan Zuwarah, di bagian barat Tripoli. Agama lainnya yang sangat nyata angkanya adalah Kristen dan Yahudi. Pendududkan Itali atas Libya di tahun 1942 membuat hadirnya yahudi di Libya melalui kamp kerja paksa. seusai perang, sekitar 38.000 orang Yahudi tinggal di negara itu dan sebagian besar kembali ke negara Israel setelah kemerdekaan Libya yang membuat negara kerajaan dengan Hukum Islam.
Negara yang beribu kota Tripoli ini memiliki penduduk yang secara keimanan didominasi masyarakat muslim. Menurut angka yang ada, 97% dari seluruh penduduk yang beragama Islam, di dalamnya ada penganut Sunni dengan sisanya adalah Ibadisme yaitu pecahan dari aliran cabang Kharijism, yang berpusat di daerah Nefusa Jebel dan Zuwarah, di bagian barat Tripoli. Agama lainnya yang sangat nyata angkanya adalah Kristen dan Yahudi. Pendududkan Itali atas Libya di tahun 1942 membuat hadirnya yahudi di Libya melalui kamp kerja paksa. seusai perang, sekitar 38.000 orang Yahudi tinggal di negara itu dan sebagian besar kembali ke negara Israel setelah kemerdekaan Libya yang membuat negara kerajaan dengan Hukum Islam.
Masyarakat Kristen di Libya adalah komunitas kecil di negara itu. Ortodoks Koptik, yang dibawa dari Mesir merupakan denominasi terbesar bagi masyarakat Kristen di Libya. Sekitar 60.000 jemaat Gereja Koptik Mesir di Libya. , karena mereka terdiri lebih dari 1% dari populasi [187] [188]. Ada diperkirakan 40.000 Katolik Roma di Libya yang dilayani oleh dua Uskup, satu di Tripoli (melayani masyarakat Italia) dan satu di Benghazi (melayani masyarakat Malta). Ada juga sebuah komunitas Anglikan kecil, sebagian besar terdiri dari pekerja imigran Afrika di Tripoli, itu adalah bagian dari Keuskupan Anglikan Mesir. Keminoritasan Kristen di Libya memang sudah berlangsung sejak wilayah tersebut dikuasai Kekaisaran Romawi di Tripolitania dan Cyrenaica. Dari keseluruhan masyarakat Kristen, masyarakat Kristen di Libya berasal dari jemaat Gereja Ortodoks Koptik, dengan populasi lebih dari 60.000.
Gereja-gereja Koptik Mesir dikenal memiliki akar sejarah di Libya, jauh sebelum masa-masa pendudukan Barat. Namun, Gereja Katolik Roma di Libya yang memiliki jemaat sekitar 40.000 jiwa lebih mempengaruhi keberadaan struktur masyarakat, bahkan pemerintahan-pemerintahan Libya dari tahun ke tahun. Uskup Anglikan Libya memiliki kursi dewan di Kairo selain juga juga seorang imam di Sabha. Masyarakat Kristen di Libya bukan hanya terdiri dari penduduk keturunan asing dan orang asing, namun juga penduduk asli dari wilayah itu. Arab Libya secara turun temurun menganut Kekristenan yang kebanyakan berasal dari Gerja Koptik Mesir. Selain itu sejalan waktu, masyarakat Arab Libya khususnya yang berasal dari suku Berber menjadi Kristen. Dalam kehidupan masyarakat, hubungan antar agama relatif damai, demikian juga dengan Yahudi, Kristen dan Muslim. Namun untuk menjaga ketertiban pemberlakuan batasan kegiatan keagamaan harus diadakan. Konversi keagamaan apalagi dari muslim ke agama lain sangat diatur juga, literatur agama dibatasi yang ketat pengawasan.
Kekristen menyebar ke Pentapolis di wilayah utara Afrika dimulai dari Mesir. secara umum, jemaat dari Gereja Koptik banyak ditemui di daerah yang mempunyai bangunan gereja kuno. Ada beberapa gedung gereja kuno yang saat ini masih dirawat pemerintah. Ada tiga gedung Gereja Ortodoks Koptik, seperti Gereja Santo Markus di Tripoli, Santo Antonius di Benghazi, dan Gereja Santa Maria dan Santo George di Misrata. Kekristenan selain hadir dari Mesir, juga hadir akibat pengaruh Italia dan Malta melalu Gereja katolik Roma. Selain itu juga, ada kelompok masyarakat yang kecil dan berasal dari jemaat gereja aliran ibadah Pentakosta.Kelompok-kelompok masyarakat Kristen ini termasuk jenis keimanan yang tidak resmi bagi negara. Mereka boleh melakukan kegiatan keimanan karena jemaatnya adalah pekerja asing, seperti pekerja dari Asia Selatan dan Barat.ath/konstantin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.