Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Lemak yang banyak tertimbun di perut akan menghasilkan berbagai masalah kesehatan akibat obesitas. Menurut dr. Sadoso Sumosardjuno SpKO, masih banyak orang yang belum mengerti bahwa perut buncit itu mempunyai banyak resiko terkena penyakit. Secara ilmiah, obesitas akibat mengkonsumsi kalori berlebihan dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab obesitas adalah ketidak seimbangan antara asupan dan pembakaran kalori. Bahaya yang ditimbulkan perut buncit ini erat sekali hubungannya dengan gangguan kesehatan. Dan hal itu dimulai dari kadar insulin pada darah yang tinggi, sampai kelainan pada pembekuan darah.
Obesitas pada perut dapat menyebabkan kadar kolesterol HDL jadi berkurang dan kadar kolesterol LDL meningkat. Kondisi seperti ini bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, baik itu stroke atau pun juga sampai kanker. Lemak penyebab kebuncitan pada perut dapat dikategorikan dalam dua hal; pertama adalah lemak yang disimpan oleh di bawah kulit atau yang biasa disebut lemak sub-kutan atau subcutaneous fat. Yang kedua lemak yang disimpan tubuh pada rongga perut, mengelilingi organ-organ dalam perut yang biasa disebut lemak visceral atau visceral fat. Lebih jauh lagi, menurut penelitian dari korea, obesitas juga memiliki hubungannya dengan depresi. Dan Obesitas yang tebentuk dari depresi ini bisa menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan depresi.
Kelebihan lemak ternyata bukan hanya terjadi di perut, namun juga pada bagian tubuh lain. Dan bila lemak tubuh sudah melebihi kebutuhannya maka tubuh kita tidak lagi mampu menampung. Dan kondisi ini juga mengakibatkan obesitas. "Tubuh yang mengalami obesitas seperti buah apel atau buah peer sangat tidak sehat," demikian ungkap dr. Sadoso. Dari ungkapan tersebut, sebaiknya penderita obesitas dapat melihat bila mempunyai tubuh yang berbentuk seperti buah apel atau buah peer itu tidak sehat dan sangat mudah terserang berbagai penyakit. Makanan yang dapat menyebabkan obesitas adalah makanan yang mempunyai kadar karbohidrat yang banyak serta tidak di imbangi dengan kurangnya olah raga.
Olah raga sangat penting dalam proses menurunkan kadar lemak tubuh bagi penderita obesitas. Dan aerobik menjadi pilihan yang tepat bagi penderita obesitas, karena berfungsi menurunkan kadar lemak pada tubuh. Untuk latihan yang sifatnya aerobik harus dilakukan empat kali dalam seminggu. Manfaatnya adalah untuk membakar lemak yang cukup banyak selain juga agar tubuh terjauhkan berbagai penyakit seperti jantung, stroke, paru-paru. Olah raga angkat beban juga harus dilakukan sedikitnya tiga kali dalam seminggu, dimana keduanya harus dilakukan. Jalan atau pun juga jogging, serta bersepeda merupakan aktifitas yang mudah dilakukan untuk menurunkan berat badan.
Pola istirahat yang salah pun menyebabkan penimbunan lemak pada tubuh. Oleh sebab itu, dr Sadoso menyarankan agar kita melakukan istirahat dengan benar yaitu minimal tujuh jam sehari. Tidur yang baik memang tidak boleh kurang dari tujuh jam atau pun juga lebih dari delapan jam. Tujuannya adalah agar metabolisme tubuh dapat bekerja dengan baik sekalipun disaat tidur. Intinya adalah bagaimana kita menghargai tubuh sendiri sebagai ungkapan perhatian bagi terhadap kesehatan tubuh, yang dalam hal ini adalah mencegah penambahan berat badan. Dan pendekatan yang baik adalah tetap fokus pada gaya hidup aktif dengan perencanaan makan yang menyenangkan, namun sehat dan rendah kalori. byp/ath/konstantinObesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Lemak yang banyak tertimbun di perut akan menghasilkan berbagai masalah kesehatan akibat obesitas. Menurut dr. Sadoso Sumosardjuno SpKO, masih banyak orang yang belum mengerti bahwa perut buncit itu mempunyai banyak resiko terkena penyakit. Secara ilmiah, obesitas akibat mengkonsumsi kalori berlebihan dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab obesitas adalah ketidak seimbangan antara asupan dan pembakaran kalori. Bahaya yang ditimbulkan perut buncit ini erat sekali hubungannya dengan gangguan kesehatan. Dan hal itu dimulai dari kadar insulin pada darah yang tinggi, sampai kelainan pada pembekuan darah.
Obesitas pada perut dapat menyebabkan kadar kolesterol HDL jadi berkurang dan kadar kolesterol LDL meningkat. Kondisi seperti ini bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, baik itu stroke atau pun juga sampai kanker. Lemak penyebab kebuncitan pada perut dapat dikategorikan dalam dua hal; pertama adalah lemak yang disimpan oleh di bawah kulit atau yang biasa disebut lemak sub-kutan atau subcutaneous fat. Yang kedua lemak yang disimpan tubuh pada rongga perut, mengelilingi organ-organ dalam perut yang biasa disebut lemak visceral atau visceral fat. Lebih jauh lagi, menurut penelitian dari korea, obesitas juga memiliki hubungannya dengan depresi. Dan Obesitas yang tebentuk dari depresi ini bisa menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan depresi.
Kelebihan lemak ternyata bukan hanya terjadi di perut, namun juga pada bagian tubuh lain. Dan bila lemak tubuh sudah melebihi kebutuhannya maka tubuh kita tidak lagi mampu menampung. Dan kondisi ini juga mengakibatkan obesitas. "Tubuh yang mengalami obesitas seperti buah apel atau buah peer sangat tidak sehat," demikian ungkap dr. Sadoso. Dari ungkapan tersebut, sebaiknya penderita obesitas dapat melihat bila mempunyai tubuh yang berbentuk seperti buah apel atau buah peer itu tidak sehat dan sangat mudah terserang berbagai penyakit. Makanan yang dapat menyebabkan obesitas adalah makanan yang mempunyai kadar karbohidrat yang banyak serta tidak di imbangi dengan kurangnya olah raga.
Olah raga sangat penting dalam proses menurunkan kadar lemak tubuh bagi penderita obesitas. Dan aerobik menjadi pilihan yang tepat bagi penderita obesitas, karena berfungsi menurunkan kadar lemak pada tubuh. Untuk latihan yang sifatnya aerobik harus dilakukan empat kali dalam seminggu. Manfaatnya adalah untuk membakar lemak yang cukup banyak selain juga agar tubuh terjauhkan berbagai penyakit seperti jantung, stroke, paru-paru. Olah raga angkat beban juga harus dilakukan sedikitnya tiga kali dalam seminggu, dimana keduanya harus dilakukan. Jalan atau pun juga jogging, serta bersepeda merupakan aktifitas yang mudah dilakukan untuk menurunkan berat badan.
Pola istirahat yang salah pun menyebabkan penimbunan lemak pada tubuh. Oleh sebab itu, dr Sadoso menyarankan agar kita melakukan istirahat dengan benar yaitu minimal tujuh jam sehari. Tidur yang baik memang tidak boleh kurang dari tujuh jam atau pun juga lebih dari delapan jam. Tujuannya adalah agar metabolisme tubuh dapat bekerja dengan baik sekalipun disaat tidur. Intinya adalah bagaimana kita menghargai tubuh sendiri sebagai ungkapan perhatian bagi terhadap kesehatan tubuh, yang dalam hal ini adalah mencegah penambahan berat badan. Dan pendekatan yang baik adalah tetap fokus pada gaya hidup aktif dengan perencanaan makan yang menyenangkan, namun sehat dan rendah kalori. byp/ath/konstantin
Obesitas pada perut dapat menyebabkan kadar kolesterol HDL jadi berkurang dan kadar kolesterol LDL meningkat. Kondisi seperti ini bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, baik itu stroke atau pun juga sampai kanker. Lemak penyebab kebuncitan pada perut dapat dikategorikan dalam dua hal; pertama adalah lemak yang disimpan oleh di bawah kulit atau yang biasa disebut lemak sub-kutan atau subcutaneous fat. Yang kedua lemak yang disimpan tubuh pada rongga perut, mengelilingi organ-organ dalam perut yang biasa disebut lemak visceral atau visceral fat. Lebih jauh lagi, menurut penelitian dari korea, obesitas juga memiliki hubungannya dengan depresi. Dan Obesitas yang tebentuk dari depresi ini bisa menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan depresi.
Kelebihan lemak ternyata bukan hanya terjadi di perut, namun juga pada bagian tubuh lain. Dan bila lemak tubuh sudah melebihi kebutuhannya maka tubuh kita tidak lagi mampu menampung. Dan kondisi ini juga mengakibatkan obesitas. "Tubuh yang mengalami obesitas seperti buah apel atau buah peer sangat tidak sehat," demikian ungkap dr. Sadoso. Dari ungkapan tersebut, sebaiknya penderita obesitas dapat melihat bila mempunyai tubuh yang berbentuk seperti buah apel atau buah peer itu tidak sehat dan sangat mudah terserang berbagai penyakit. Makanan yang dapat menyebabkan obesitas adalah makanan yang mempunyai kadar karbohidrat yang banyak serta tidak di imbangi dengan kurangnya olah raga.
Olah raga sangat penting dalam proses menurunkan kadar lemak tubuh bagi penderita obesitas. Dan aerobik menjadi pilihan yang tepat bagi penderita obesitas, karena berfungsi menurunkan kadar lemak pada tubuh. Untuk latihan yang sifatnya aerobik harus dilakukan empat kali dalam seminggu. Manfaatnya adalah untuk membakar lemak yang cukup banyak selain juga agar tubuh terjauhkan berbagai penyakit seperti jantung, stroke, paru-paru. Olah raga angkat beban juga harus dilakukan sedikitnya tiga kali dalam seminggu, dimana keduanya harus dilakukan. Jalan atau pun juga jogging, serta bersepeda merupakan aktifitas yang mudah dilakukan untuk menurunkan berat badan.
Pola istirahat yang salah pun menyebabkan penimbunan lemak pada tubuh. Oleh sebab itu, dr Sadoso menyarankan agar kita melakukan istirahat dengan benar yaitu minimal tujuh jam sehari. Tidur yang baik memang tidak boleh kurang dari tujuh jam atau pun juga lebih dari delapan jam. Tujuannya adalah agar metabolisme tubuh dapat bekerja dengan baik sekalipun disaat tidur. Intinya adalah bagaimana kita menghargai tubuh sendiri sebagai ungkapan perhatian bagi terhadap kesehatan tubuh, yang dalam hal ini adalah mencegah penambahan berat badan. Dan pendekatan yang baik adalah tetap fokus pada gaya hidup aktif dengan perencanaan makan yang menyenangkan, namun sehat dan rendah kalori. byp/ath/konstantinObesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Lemak yang banyak tertimbun di perut akan menghasilkan berbagai masalah kesehatan akibat obesitas. Menurut dr. Sadoso Sumosardjuno SpKO, masih banyak orang yang belum mengerti bahwa perut buncit itu mempunyai banyak resiko terkena penyakit. Secara ilmiah, obesitas akibat mengkonsumsi kalori berlebihan dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab obesitas adalah ketidak seimbangan antara asupan dan pembakaran kalori. Bahaya yang ditimbulkan perut buncit ini erat sekali hubungannya dengan gangguan kesehatan. Dan hal itu dimulai dari kadar insulin pada darah yang tinggi, sampai kelainan pada pembekuan darah.
Obesitas pada perut dapat menyebabkan kadar kolesterol HDL jadi berkurang dan kadar kolesterol LDL meningkat. Kondisi seperti ini bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, baik itu stroke atau pun juga sampai kanker. Lemak penyebab kebuncitan pada perut dapat dikategorikan dalam dua hal; pertama adalah lemak yang disimpan oleh di bawah kulit atau yang biasa disebut lemak sub-kutan atau subcutaneous fat. Yang kedua lemak yang disimpan tubuh pada rongga perut, mengelilingi organ-organ dalam perut yang biasa disebut lemak visceral atau visceral fat. Lebih jauh lagi, menurut penelitian dari korea, obesitas juga memiliki hubungannya dengan depresi. Dan Obesitas yang tebentuk dari depresi ini bisa menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan depresi.
Kelebihan lemak ternyata bukan hanya terjadi di perut, namun juga pada bagian tubuh lain. Dan bila lemak tubuh sudah melebihi kebutuhannya maka tubuh kita tidak lagi mampu menampung. Dan kondisi ini juga mengakibatkan obesitas. "Tubuh yang mengalami obesitas seperti buah apel atau buah peer sangat tidak sehat," demikian ungkap dr. Sadoso. Dari ungkapan tersebut, sebaiknya penderita obesitas dapat melihat bila mempunyai tubuh yang berbentuk seperti buah apel atau buah peer itu tidak sehat dan sangat mudah terserang berbagai penyakit. Makanan yang dapat menyebabkan obesitas adalah makanan yang mempunyai kadar karbohidrat yang banyak serta tidak di imbangi dengan kurangnya olah raga.
Olah raga sangat penting dalam proses menurunkan kadar lemak tubuh bagi penderita obesitas. Dan aerobik menjadi pilihan yang tepat bagi penderita obesitas, karena berfungsi menurunkan kadar lemak pada tubuh. Untuk latihan yang sifatnya aerobik harus dilakukan empat kali dalam seminggu. Manfaatnya adalah untuk membakar lemak yang cukup banyak selain juga agar tubuh terjauhkan berbagai penyakit seperti jantung, stroke, paru-paru. Olah raga angkat beban juga harus dilakukan sedikitnya tiga kali dalam seminggu, dimana keduanya harus dilakukan. Jalan atau pun juga jogging, serta bersepeda merupakan aktifitas yang mudah dilakukan untuk menurunkan berat badan.
Pola istirahat yang salah pun menyebabkan penimbunan lemak pada tubuh. Oleh sebab itu, dr Sadoso menyarankan agar kita melakukan istirahat dengan benar yaitu minimal tujuh jam sehari. Tidur yang baik memang tidak boleh kurang dari tujuh jam atau pun juga lebih dari delapan jam. Tujuannya adalah agar metabolisme tubuh dapat bekerja dengan baik sekalipun disaat tidur. Intinya adalah bagaimana kita menghargai tubuh sendiri sebagai ungkapan perhatian bagi terhadap kesehatan tubuh, yang dalam hal ini adalah mencegah penambahan berat badan. Dan pendekatan yang baik adalah tetap fokus pada gaya hidup aktif dengan perencanaan makan yang menyenangkan, namun sehat dan rendah kalori. byp/ath/konstantin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.