Wow, sperma ternyata bisa juga mengandung darah! Kondisi yang disebut hematospermia ini, berarti ada darah dalam kandungan sperma yang ter-ejakulat. Mungkin saja hal ini mengerikan,
tapi pasangan suami isteri tidak perlu panik bila melihat kejadian ini. Oleh sebab itu, pasangan suami isteri perlu mengetahui dengan sebenarnya mengenai kondisi ini. Dari beberapa sumber yang diperoleh redaksi, banyak yang menyebutkan bahwa, sperma berdarah diakibatkan adanya gangguan atau sesuatu pada saluran sperma yang menghambat laju sperma saat akan ejakulasi.
tapi pasangan suami isteri tidak perlu panik bila melihat kejadian ini. Oleh sebab itu, pasangan suami isteri perlu mengetahui dengan sebenarnya mengenai kondisi ini. Dari beberapa sumber yang diperoleh redaksi, banyak yang menyebutkan bahwa, sperma berdarah diakibatkan adanya gangguan atau sesuatu pada saluran sperma yang menghambat laju sperma saat akan ejakulasi.
Umumnya sperma berdarah terjadi karena adanya infeksi di saluran genital laki-laki. Menurut dr. Didi Kusmarjadi, Sp.OG, bila infeksinya masih tergolong ringan maka, kandungan darah pada sperma masih sedikit. Bahkan saat penanganannya, bisa saja pekerja medis menggunakan microscope untuk melacak asal darah dalam sperma. Dan sebaliknya, infeksi besar berpotensi membuat jumlah darah menjadi lebih dominan. Selain infeksi, ada beberapa penyebab lain sperma berdarah misalnya, adanya sumbatan pada saluran ejakulasi entah itu berupa batu, biopsi kelenjar prostat, biopsi pasca-vasektomi, dan kanker.
Penyakit kencing nanah atau gonorrhea yang menimbulkan infeksi pada rongga saluran genital laki-laki, baik berupa kerusakan pembuluh-pembuluh darah atau saluran kemih juga memicu sperma berdarah. Dan ini bisa menimbulkan darah dalam sperma ketika ejakulasi. Untuk itu, seorang lelaki disarankan untuk berperilaku seks yang sehat dan tidak bergonta-ganti pasangan agar terhindar penyakit sperma berdarah. Penanganan sperma berdarah sangat beragam dan tidak sulit dan umumnya kasus sperma berdarah sifatnya self-limiting atau hilang dengan sendirinya, namun dari 90% kasus penyakit sperma berdarah akan terulang.
Akhirnya perlu kita tahu bahwa, penanganan penyakit ini selalu melalui cara yang sesuai dengan penyebabnya. Bila akibat infeksi maka cukup diberikan antibiotik, namun bisa juga dilakukan tindakan operasi kecil atau pembedahan ringan. Keberadaan darah dalam sperma berpengaruh pada kualitas sperma. Pasangan yang ingin mendapat keturunan akan mengalami gangguan saat pembuahan. Kualitas sperma menurun atau bahkan tidak bisa sama sekali. Jadi, langkah pengobatan harus ditempuh untuk mengembalikan kualitas sperma ke kondisi terbaik.
Meski demikian, hubungan suami istri tidak perlu terganggu oleh keadaan ini. Tak perlu mengambil masa jeda atau puasa berhubungan intim. Suami yang mengalami sperma berdarah sangat disarankan agar dia dan isterinya tidak panik dan khawatir secara berlebihan. Konsultasikan dan dapatkan pengobatan dari dokter untuk menghentikan darah dalam sperma. Bila dokter sudah menangani masalah ini lebih awal, maka akan terhindar dari kondisi lebih akut dan bisa menimbulkan kematian. jay/ath/konstantin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.