Kebanyakan masyarakat Kristen di Indonesia terinformasikan bahwa masyarakat dan negara-negara di Timur Tengah hanya untuk satu agama. Hal ini tidak menutup kemungkinan diakibatkan informasi yang kurang, selain keterkungkungan hidup dalam satu komunitas, dan hanya diinformasikan menurut
kepentingan kelompok-kelompok, yang sebenarnya masih perlu wacana utuh tentang masyarakat timur tengah, khususnya etnis Arab. Keadaan seperti ini, memang tidak bisa dipersalahkan atau dimasalahkan, kecuali adanya kesadaran cara pandang objeltif dan benar, melalui informasi tanpa berkepentingan.
kepentingan kelompok-kelompok, yang sebenarnya masih perlu wacana utuh tentang masyarakat timur tengah, khususnya etnis Arab. Keadaan seperti ini, memang tidak bisa dipersalahkan atau dimasalahkan, kecuali adanya kesadaran cara pandang objeltif dan benar, melalui informasi tanpa berkepentingan.
Pengenalan sesungguhnya tentang kebanyakan masyarakat di timur tengah, terutama masyarakat Arab memang terkait dengan Agama Islam, namun sesungguhnya Arab tidak melulu Islam. Karena Kekristenan juga tumbuh dan berkembang bahkan juga dijaga oleh masyarakat timur tengah, terutama etnik Arab. Sebab itu, demi keterbukaan pandangan objektif, KONSTANTIN akan menghidangkan beberapa informasi tentang Kekristenan di Timur Tengah. Kali ini adalah artikel tentang masyarakat Kristen di negara Iran, sebuah Republik Islam yang tentu saja menerapkan aturan agama Islam sebagai hukum negara.
Jadi tidak mengherankan bila kebanyakan penduduk Iran, bila dilihat dari kepercayaannya adalah penganut Islam Syiah yang menurut situs Wikipedia sekitar 90%. Kemudian ada aliran Islam yang disebut Islam Sunnah Wal Jamaah sebanyak 8%. Negara yang sering mendengungkan anti Israel ini ternyata memiliki masyarakat Yahudi, dan agama asli Persia, Zoroaster dan Mandea yang berbagai sekitar 1% dari seluruh penduduknya. Kemudian ada Hindu, Kristen dan Baha'i yang juga berbagi 1%. Dan perlu kita catat, semua kepercayaan tersebut, kecuali Baha'i, secara hukum negara tersebut, semua agama tadi diakui oleh pemerintah dan memiliki perwakilan politik di parlemen.
Dalam masyarakat Kristen di Iran sendiri gereja terbesarnya adalah Gereja Apostolik Armenia yang telah ada sejak sekitar tahun 300 Masehi. Gereja ini memiliki pemahaman yang sama dengan Gereja Ortodoks Timur, hanya saja menggunakan tata cara dan bahasa Armenia. Gereja ini memang dilahirkan dan dijaga keberadaannya oleh masyarakat Iran keturunan Armenia yang ada di Iran berabad-abad. Gereja terbesar kedua adalah gereja Asyur, yaitu gereja yang berasal dari masyarakat Irak. Sebagai Populasi tradisional, keberadaan masyarakat Iran beragama Kristen, memang dirawat dan diakui dalam konstitusi. Dimana konstitusi menjamin kebebasan beribadah dan bersuara melalui parlemen.
Namun dalam masyarakat sehari-hari masyarakat ini tidak luput dari diskriminasi dan hak-hak memperoleh kerja dan pembatasan politik. Seperti kebanyakan tekanan di negara Arab lainnya, kwantitas masyarakat Kristen mengalami penurunan dengan beremigrasi dengan alasan diskriminasi dan pemenuhan ekonomi. Dan Kekristenan model Amerika yaitu model kharismatik dan Pentakostal sangat tidak diterima di negeri ini. Diperkirakan, masyarakat Kristen saat ini telah mencapai 79,000 jiwa sampai 400,000 jiwa. ath/konstantin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.