11.8.11

The Terminator untuk HIV

Sebuah karya fiksi ternyata bisa mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan masa kini. Seperti film fiksi ilmiah yang terkenal di tahun 1984, The Terminator yang mengisahkan tentang sebuah robot
masa mendatang, yang dikirim kembali ke bumi masa kini untuk melakukan terminasi umat manusia. Lalu manusia masa mendatang pun tidak tinggal diam mereka juga mengirim mesin cerdas buatan mereka. Tujuannya untuk melakukan perlawanan terhadap tindakan pemusnahan umat manusia, selain melindungi umat manusia masa kini.

Dari kisah film laga yang dipaparkan situs Life Mojo itu, ternyata menginspirasi para ahli di United States Clinic atau USC, dimana para ahli melihat ancaman serupa yaitu kemusnahan bagi umat manusia yang ada pada HIV. Sebuah teknik kimia para ahli di USC menyusun teori berdasarkan kisah "The Terminator" untuk diterapkan. Dan teori tersebut bertujuan untuk melawan HIV. Dr Pin Wang mengembangkan virus, yang bertindak sebagai "eliminator" sel yang terinfeksi HIV. Vektor lentiviral yang menempel pada sel-sel yang terkena HIV, sementara ini bertindak untuk menandakan bahwa sel tersebut terinfeksi.

Dan hal tersebut diharapkan bisa menjadi target pengobatan sel-sel terinveksi untuk dihancurkan. Bila dengan pendekatan militer, kita bisa membandingkan proses ini dengan operasi yang mempraktekan "Buddy Lasing" yaitu; pemberi tanda dengan pencahayaan terhadap target dengan menggunakan sinar laser. Penandaan ini biasanya dilakukan oleh seorang tentara yang ditugaskan di darat. Penandaan tersebut bertujuan untuk membantu pesawat tempur yang akan meluncurkan bom dari udara ke sasaran. Metode ini juga bertujuan, agar sel-sel yang tidak terinfeksi HIV tidak ikut hancur.

Dalam hal ini sepertinya, dr. Wang ingin menjelaskan bahwa sel-sel yang terinfeksi tidak hanya bisa diobati dengan cara pengobatan biasa. Sampai saat ini, menurut dr. Wang, melalui vektor lentiviral mereka berhasil menemukan penyebab kerusakan kerusakan sel pada hampir 35 persen dari sel-sel yang terinfeksi HIV. Dan memang hasil ini belum diujikan pada manusia, dan tentunya belum tentu menaikkan tingkat harapan sebagian besar penderita HIV. Namun demikian kita harus mencatat bahwa bila proses ini berlanjut telah berlanjut pada manusia, maka harapan itu akan nyata.

Sampai saat ini, dr. Wang masih melakukan pengujiann berulang kali, untuk memastikan keberhasilan maksimal. Dan para binatang percobaan kali ini, diharapkan bisa menjadi pahlawan bagi semua keluarga dan penderita HIV. mereka. ath/konstantin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.