13.9.11

Kristen di Kuwait

Artikel kali masih mengenai pengenalan masyarakat Kristen di negara-negara Timur Tengah, yang bertujuan untuk membuka pandangan masyarakat Kristen di Indonesia dalam melihat masyarakat Timur Tengah, khususnya masyarakat Arab dengan cara objektif dan jernih, tidak berdasarkan informasi dari pihak-pihak yang dipenuhi kepentingan,
baik kepentingan pimimpinan masyarakat, kepentingan kelompok politik, bahkan
kepentingan kelompok keagamaan. Dan untuk kali ini KONSTANTIN menyuguhkan artikel tentang Kekristenan di Timur Tengah yang berada di Kerajaan Kuwait.

Negara Kerajaan Kuwait yang menurut situs milik BBC London berPopulasi 2.8 juta jiwa ini, memiliki jumlah pekerja asing yang berjumlah lebih dari penduduk asli Kuwait. Sekitar 1.8 juta jiwa, menurut Situs Wikipedia, ada sekitar 85% masyarakat Kuwait adalah beragama Islam. Dan Agama Islam yang dianut masyarakat kuwait beraliran Sunni dan Syiah. Sunni memiliki jumlah yang besar dibanding aliran Islam Syiah. namun dalam negara ini, pertentangan antar aliran tidak pernah ada dalam catatan sejarah mereka.

Islam adalah agama negara yang diakui, sebagai agama negara. Namun Kerajaan Kuwait menjaga dan memlihara bahkan membiarkan berkembangnya masyarakat yang beragama lain. Agama-agam itu termasuk Agama Kristen, Agama Yahudi, Agama Hindu, agama Budha, Agama Sikh. Dan khusus untuk agama-agama yang tidak disebutkan dalam Al Qur'an, masyarakatnya tidak diperkenankan mendirikan rumah ibadahnya, namun dibebaskan untuk melakukanupacara keagamaan atau kegiatan keagamaan di rumah-rumah atau dilingkungannya.

Agama Yahudi dan Agama Kristen termasuk agama yang disebutkan di dalam Al Qur'an, Jadi secara konsisten,  Pemerintah memperbolehkan masyarakatnya memiliki bangunan ibadah di negara itu. Dan tentu saja masyarakat Kristen di Kuwait memiliki bangunan gereja di negara tersebut. Dan berdasarkan situs wikipedia menurut statistik ensklopedia bebas, masyarakat Kristen di Kerajaan Kuwait diperkirakan telah tumbuh hingga 400.000 jiwa.Kekristenan di Kuwait adalah agama minoritas, terhitung sekitar 15% dari populasi negara, atau 350.000 orang.

Masyarakat Kristen di Kuwait, terdiri dari penduduk asli dan bangsa-bangsa pendatang. Namun perhitungan statistik kehidupan beragama di Kuwait, belum termasuk bangsa-bangsa yang bukan atau belum menjadi warga Kerajaan Kuwait. Dalam kehidupan berjemaat, masyarakat Kristen di kuwait tidak terkelompok antara Jemaat pendatang ataupun bangsa lain dengan jemaat yang berasal dari masyarakat asli Kuwait. Dan denominasi yang ada adalah terbatas pada Gereja-gereja Sebagai berikut;

Roma Katolik yang adalah Vikariat Apostolik Kuwait yang kebanyakan berasal dari India, Filipina, Sri Lanka, Bangladesh, dan Pakistan. Kemudian Masyarakat Kristen Arab yang ada dalam jemaat Gereja Katholik Vikariat Kuwait adalah masyarakat Arab yang berasal dari Kuwait, Lebanon, Mesir, Yordania, Palestina, dan Suriah. Di Kerajaan Kuwait, terdapat Kathedral Kuwait City, milik Vikariat Apostolik Kuwait.

Kemudian, Gereja Kristen Ortodoks Yunani, Gereja Ortodoks Armenia, Gereja Ortodoks Koptik. Kemudian Gereja Anglikan, Gereja-gereja Injili, Gereja Advent Hari Ketujuh dan Gereja Mormon. kemudian Gereja yang memiliki Jemaat terbanyak di Kuwait adalah Gereja Protestan di Kuwait. Informasi tentang perkembangan dan penyebaran agama tidak tidak dipublikasikan pemerintah Kerajaan Kuwait. Namun demikian, di Kuwait City, menurut situs Wikipedia, ada sekitar 200 keluarga Kristen yang adalah penduduk asli yang berkewarganegaraan Kuwait.

Di tahun 1980 pernah keluar peraturan negara yang antara lain mengatur pelarangan konversi agama dalam masyarakat, baik itu dari dari Agama Islam ataupun sebaliknya. Pengajaran selain Islam memang dilarang, hingga  kegiatan penerbitan selain penerbitan Islam termasuk Penerbitan Kristen dilarang. Demikian juga Pendidikan agama yang hanya diperbolehkan adalah pendidikan agama Islam. Dan pendidikan agama islam ini bersifat wajib bagi semua siswa di sekolah negeri. Pendidikan agama selain pendidikan Agama Islam juga dilarang di sekolah swasta jenis apapun.

Sekalipun penyebaran pengajaran agama melalui pendidikan agama begitu tampak terorganisir dan menyulitkan untuk menghadirkan kekristenan di tengah masyarakat, namun konstitusi negara memberi kebebasan menjaga dan memilih keyakinan beragama. Gereja-gereja di Kuwait, awalnya kebanyakan adalah villa-villa mewah ataupun kompleks apartemen yang disewa. Lalu bangunan itu semakin besar dan berubah fungsi menjadi gereja. Dalam budaya yang berkembang, masyarakat Kuwait yang bukan Kristen, tidak alergi dengan kehadiran gereja-gereja rumahan, yang kemudian menjadi gereja-gereja besar.ath/konstantin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.