Masih seputar artikel yang membantu kita untuk melihat keberadaan masyarakat dan negara-negara di Timur Tengah secara nyata. Dan kali ini tentunya tidak dengan pandangan yang terkurung oleh informasi yang beranjak dari kepentingan pimimpinan masyarakat dari sebuah kelompok politik bahkan kelompok
keagamaan. Artikel yang kiranya bisa membantu lebih sedikit tahu tentang Masyarakat di Timur Tengah khususnya etnis Arab yang kebetulan beragama Kristen. Keberadaan sesungguhnya masyarakat di timur tengah, terutama masyarakat Arab yang selama ini dikaitkan dengan sebagai masyarakat ber-agama Islam, sesungguhnya tidak seratus persen benar. Karena Arab tidak melulu Islam ataupun Kristen. Karena diantara agama-agama ini, ada juga agama lainnya yang juga tumbuh dan berkembang, bahkan dijaga masyarakat Timur Tengah, baik sebagai pemerintahan ataupun budaya di negara-negara itu.
Dan untuk keterbukaan pandangan objektif, KONSTANTIN menghidangkan informasi tentang Kekristenan di Timur Tengah, yang kali ini tentang Masyarakat Kristen di Negara Irak. Kekristenan di negara ini, bila ditelusuri sejarah, BBC london dalam situsnya mengetengahkan bahwa masyarakat Kristen ini, telah hadir sejak abad ke pertama, sekitar abad ke dua Masehi. Dari seluruh masyarakat Kristen di Irak, kelompok Kristen terbesar adalah dari Kristen berbudaya Kasdim dan Jemaat Gereja Assyria. Konon, menurut sejarah Gereja Assyria hadir dari masyarakat Urkasdim dan seiring waktu berjalan, Gereja Assyria dan Gereja Katolik Kasdim, kini dianggap tidak saling berkaitan. Gereja Kasdim sebagai Katolik Timur, yaitu ; Gereja-gereja mandiri dari Katolik Timur, yang mempertahankan liturgi secara tradisi, namun mengakui otoritas Paus di Katolik Barat atau Katolik Roma, secara iman. Sedangkan Gereja Assyria termasuk gereja yang juga memiliki kontribusi besar pada kehidupan gereja di awal bermunculannya.
Gereja Assyria ini termasuk Gereja Kuno di Timur yang dikenal dengan sebutan Gereja Nestorian. Gereja ini memang tetap pada seperti awalnya gereja berdiri di negeri itu. Itulah sebabnya Nestorian termasuk jemaat yang mengklaim sebagai gereja yang mempertahankan awalnya gereja berdiri di Mesopotamia pada abad ke 2, dan tidak mengakui otoritas Paus Katolik Roma, secara iman. Jadi Nestorian bukan Gereja Katolik, atau Gereja Protestan, bahkan aliran-aliran lainnya. Sekalipun ada perbedaan, justeru secara liturgis gereja-gereja tradisi ini mempertahankan pemberlakuan bahasa Aram, yaitu bahasa yang digunakan Yesus dan murid-muridnya dalam menebar ajaran Allah. Bahkan, bahsa Aram ini juga digunakan oleh masyarakat Kristen Irak yang sehari-hari menggunakan bahasa Syria. Selain dua kelompok besar Kristen itu, menurut situs wikipedia berbahas inggeris, di Irak ada juga masyarakat Kristen yang adalah jemaat Gereja Katolik Suriah, Gereja Ortodoks Syria, Gereja Koptik, Gereja Ortodoks Armenia, Gereja Katolik Armenia, Gereja Katolik Ortodoks Yunani, Gereja Yunani, Gereja Anglikan dan Gereja Protestan.
Menjelang penjajahan Amerika Serikat atas kedaulatan Irak, masyarakat Kristen di bagian barat Irak sering menjadi tempat pelampiasan amarah. Namun tidak demikian di bagian timur negeri itu. Karena memang masyarakat Kristen Irak, kebanyakan bermukim di wilayah timur negara itu. Peningkatan kekerasan terhadap masyarakat Kristen sejak invasi AS tahun 2003 itu, memaksa kebanyakan mereka menghindari keluarganya dikambing hitamkan. Tentu saja, kebanyakan masyarakat Kristen pergi, mengungsi ke negara-negara tetangga. Dalam peraturan negara setelah kalah perang, pemerintah Irak yang sebelumnya lebih bercirikan masyarakat Arab, kini lebih menonjolkan ke-Islam-an. Negara Federasi ini, kini dalam aturan mendasarnya menggunakan hukum Islam. Sayangnya, sekalipun berkomitmen menjaga keberadaan semua agama melalui konstitusi barunya, pelaksanaan yang terjadi, kebanyakan sangat jauh penafsiran. Tentu saja hal ini membuat masyarakat Kristen tidak bisa berkembang seperti sebelumnya. Karena bukan sekedar peraturan, namun negara itu kurang menjamin keamanan bagi kehidupan masyarkat Kristen di Irak. Dari total populasi masyarakat Irak, yaitu sekitarm 27,3 juta jiwa, masyarakat Kristen kini hanya sekitar 1,4 juta jiwa. Bila dalam prosentase, masyarakat Kristen sekitar 3,5% dari total warga Irak. ath/konstantin
keagamaan. Artikel yang kiranya bisa membantu lebih sedikit tahu tentang Masyarakat di Timur Tengah khususnya etnis Arab yang kebetulan beragama Kristen. Keberadaan sesungguhnya masyarakat di timur tengah, terutama masyarakat Arab yang selama ini dikaitkan dengan sebagai masyarakat ber-agama Islam, sesungguhnya tidak seratus persen benar. Karena Arab tidak melulu Islam ataupun Kristen. Karena diantara agama-agama ini, ada juga agama lainnya yang juga tumbuh dan berkembang, bahkan dijaga masyarakat Timur Tengah, baik sebagai pemerintahan ataupun budaya di negara-negara itu.
Dan untuk keterbukaan pandangan objektif, KONSTANTIN menghidangkan informasi tentang Kekristenan di Timur Tengah, yang kali ini tentang Masyarakat Kristen di Negara Irak. Kekristenan di negara ini, bila ditelusuri sejarah, BBC london dalam situsnya mengetengahkan bahwa masyarakat Kristen ini, telah hadir sejak abad ke pertama, sekitar abad ke dua Masehi. Dari seluruh masyarakat Kristen di Irak, kelompok Kristen terbesar adalah dari Kristen berbudaya Kasdim dan Jemaat Gereja Assyria. Konon, menurut sejarah Gereja Assyria hadir dari masyarakat Urkasdim dan seiring waktu berjalan, Gereja Assyria dan Gereja Katolik Kasdim, kini dianggap tidak saling berkaitan. Gereja Kasdim sebagai Katolik Timur, yaitu ; Gereja-gereja mandiri dari Katolik Timur, yang mempertahankan liturgi secara tradisi, namun mengakui otoritas Paus di Katolik Barat atau Katolik Roma, secara iman. Sedangkan Gereja Assyria termasuk gereja yang juga memiliki kontribusi besar pada kehidupan gereja di awal bermunculannya.
Gereja Assyria ini termasuk Gereja Kuno di Timur yang dikenal dengan sebutan Gereja Nestorian. Gereja ini memang tetap pada seperti awalnya gereja berdiri di negeri itu. Itulah sebabnya Nestorian termasuk jemaat yang mengklaim sebagai gereja yang mempertahankan awalnya gereja berdiri di Mesopotamia pada abad ke 2, dan tidak mengakui otoritas Paus Katolik Roma, secara iman. Jadi Nestorian bukan Gereja Katolik, atau Gereja Protestan, bahkan aliran-aliran lainnya. Sekalipun ada perbedaan, justeru secara liturgis gereja-gereja tradisi ini mempertahankan pemberlakuan bahasa Aram, yaitu bahasa yang digunakan Yesus dan murid-muridnya dalam menebar ajaran Allah. Bahkan, bahsa Aram ini juga digunakan oleh masyarakat Kristen Irak yang sehari-hari menggunakan bahasa Syria. Selain dua kelompok besar Kristen itu, menurut situs wikipedia berbahas inggeris, di Irak ada juga masyarakat Kristen yang adalah jemaat Gereja Katolik Suriah, Gereja Ortodoks Syria, Gereja Koptik, Gereja Ortodoks Armenia, Gereja Katolik Armenia, Gereja Katolik Ortodoks Yunani, Gereja Yunani, Gereja Anglikan dan Gereja Protestan.
Menjelang penjajahan Amerika Serikat atas kedaulatan Irak, masyarakat Kristen di bagian barat Irak sering menjadi tempat pelampiasan amarah. Namun tidak demikian di bagian timur negeri itu. Karena memang masyarakat Kristen Irak, kebanyakan bermukim di wilayah timur negara itu. Peningkatan kekerasan terhadap masyarakat Kristen sejak invasi AS tahun 2003 itu, memaksa kebanyakan mereka menghindari keluarganya dikambing hitamkan. Tentu saja, kebanyakan masyarakat Kristen pergi, mengungsi ke negara-negara tetangga. Dalam peraturan negara setelah kalah perang, pemerintah Irak yang sebelumnya lebih bercirikan masyarakat Arab, kini lebih menonjolkan ke-Islam-an. Negara Federasi ini, kini dalam aturan mendasarnya menggunakan hukum Islam. Sayangnya, sekalipun berkomitmen menjaga keberadaan semua agama melalui konstitusi barunya, pelaksanaan yang terjadi, kebanyakan sangat jauh penafsiran. Tentu saja hal ini membuat masyarakat Kristen tidak bisa berkembang seperti sebelumnya. Karena bukan sekedar peraturan, namun negara itu kurang menjamin keamanan bagi kehidupan masyarkat Kristen di Irak. Dari total populasi masyarakat Irak, yaitu sekitarm 27,3 juta jiwa, masyarakat Kristen kini hanya sekitar 1,4 juta jiwa. Bila dalam prosentase, masyarakat Kristen sekitar 3,5% dari total warga Irak. ath/konstantin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.