16.9.11

Kristen di Qatar

Masih artikel tentang pengenalan masyarakat Kristen di negara-negara Timur Tengah, untuk membuka pandangan masyarakat Kristen di Indonesia dalam melihat masyarakat Timur Tengah, khususnya masyarakat Arab dengan cara objektif dan jernih, tidak berdasarkan informasi dari pihak-pihak yang dipenuhi kepentingan, baik kepentingan pimimpinan masyarakat, kepentingan kelompok politik, bahkan kepentingan kelompok keagamaan. Dan untuk kali ini KONSTANTIN menyuguhkan artikel tentang Kekristenan di Timur Tengah yang berada di Negara Qatar.

Menurut catatan BBC London, dalam situsnya, Qatar adalah negara yang berpopulasi sekitar 744.000 jiwa, dengan Islam sebagai agama yang dianut oleh paling banyak masyarakatnya. Sebab itu, 80% dari masyarakat negara ini menganut agama Islam. Dan dari para penganut Islam ini, 10% masyarakatnya adalah Islam Syiah ala Qatar. Selain Islam, agama-agama lain di negara ini, seperti Baha'i, Hindu, Budha, Kristen, sikh, bahkan Yahudi. Warga asli Qatar bisa dikatakan sebagai suku mayoritas negeri ini. Mayoritas non-warga negara di negara ini adalah suku bangsa yang berasala dari negara-negara Asia Selatan Asia Tenggara dan Arab, yang bekerja sebagai pekerja yang berdasarkan kontrak.

Budaya penggunaan suku bangsa lain sebagai bangsa pekerja inilah yang pada akhirnya membuka pengembangan dan perkembangan keyakinan yang bukan berasal dari negeri Qatar. seperti warga negara Qatar, masyarakat non-warga negara Qatar juga ada yang menganut keyakinan Islam Sunni dan Islam Syiah, Kristen dan juga Katolik. Kemudian, ada juga keimanan yang tidak berasal dari negara tersebut, seperti Hindu, Sikh atau Buddha Baha'i. Data CIA yang dilansir situs wikipedia menyebutkan bahwa selain 80% masyarakat Qatar berkeyakinan Islam, 8,5% sisanya adalah penganut Kristen. Sedangkan 11,5% lainnya adalah penganut keyakinan Baha'i, Hindu, Budha, sikh, Yahudi dan agama nenek moyang setempat.

Keyakinan Hindu dan Sikh yang memang dibawa oleh masyarakat eksklusif India, Buddha dari Asia Tenggara serta juga dari Asia Timur. Kemudian, kebanyakan penganut Baha'i di Qatar berasal dari Iran. Demikian juga dengan Kristen atau katholik yang datang dari masyarakat asal negara Arab, dan Barat seperti juga Yahudi. Namun untuk beberapa hal seperti merubah kewarganegaraan, agama sangat tidak begitu penting, dan hal ini juga disebutkan dalam UU Kewarga negaraan. Khusus untuk masyarakat Kristen di Qatar, mayoritas adalah orang asing yang bekerja di sana dan menjadi warga negara Qatar. Gereja Mar Thoma yang lahir di India Selatan berkembang baik di Qatar.

Selain itu juga ada Gereja Protestan, Gereja Evangelis Arab yang jemaatnya kebanyakan dari Suriah dan Palestina. Kemudian juga ada Gereja Anglikan, Gereja Katolik Roma, Gereja Koptik yang jemaatnya kebanyakan dari Mesir. Dari sejarah berdirinya gereja-gereja di Qatar, tidak ada catatan kelompok misionaris yang bukan berasal dari negara-negara Arab. Dan pemerintah Qatar secara mengagumkan memperbolehkan gereja-gereja untuk menyelenggarakan ibadah sejak tahun 2008. Hal ini menyemangati masyarakat Kristen untuk membangun gereja di atas tanah yang disumbangkan pemerintah.

Keunikan cara berkeyakinan Kristen di Qatar adalah Kekeristenan yang tidak Kebarat-baratan ataupun kearab-araban. namun Kekristenan di Qatar adalah Kekristenan yang berciri ragam India, Filipina, Eropa, Palestina, Mesir, Suriah, Lebanon, dan Amerika. Sebuah dewan yang anggotanya Gereja-gereja Kristen dibentuk untuk mempererat persekutuan Gereja-gereja di Qatar, selain mempermudah berkoordinasi dengan Departemen Luar Negeri dalam menginformasikan tentang kehidupan beragama di Qatar. Masyarakat Kristen di Qatar yang 8,5% dari seluruh penduduk, mendapat kehormatan dari pemerintah pada tahun 2008. Dimana gereja pertama yang ada di negeri itu sejak abad 14, yang bernama Gereja Katolik Our Lady of Rosario, dibuka melalui sebuah peresmian. ath/konstantin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.