Ternyata berbagai sumber radiasi bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sekalipun tidak dalam dosis mematikan, kontak dengan sumber-sumber radiasi tersebut sebaiknya dibatasi karena meningkatkan risiko berbagai jenis kanker. Time Magazine edisi Senin tanggal 20 September tahun 2010 memaparkan tentang, keberadaan manusia yang
hanya akan mati jika terkena radiasi dengan intensitas di atas 1 juta milirem. Namun menurut sumber itu, setiap 10.000 milirem bisa meningkatkan risiko kanker hingga 1 persen.
Terpapar radiasi pada setiap orang sangat beragam. Variasi tiap individu tergantung lokasi dan gaya hidupnya. Sementara sumber radiasi yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.
Rokok yang adalah memang penyebabk kanker karena rokok merupakan karsinogen atau pemicu kanker misalnya arsen, benzen, dan hidrogen sianida, selain juga merupakan sumber radiasi karena mengandung molekul polonium dan timbal radioaktif. Molekul-molekul tersebut memancarkan radiasi hingga 1.300 milirem pertahun pada perokok yang rutin mengonsumsi 1,5 bungkus dalam sehari.
Penyinaran medis yang memiliki Intensitas radiasi bervariasi adalah Sinar-X untuk memeriksa persendian yang menghasilkan radiasi sangat kecil sekitar 10 milirem. Namun penyinaran organ dalam seperti pada kolonografi mampu menghasilkan radiasi hingga 10.000 milirem, cukup untuk menaikkan risiko kanker hingga 1 persen. Risiko ini tentunya harus diambil jika ada kemungkinan menderita kanker usus dan ada anjuran dari dokter untuk melakukan prosedur tersebut.
Perjalanan udara yang jauh dengan menempuh jalur udara akan memberikan paparan radiasi dalam intensitas kecil. Karena tiap menempuh jarak 4.890 mil atau sekitar 7.870 km, radiasi yang dihasilkan hanya sekitar 6 milirem. Namun itu belum termasuk radiasi yang diperoleh di pos pemeriksaan keamanan bandar udara yang intensitasnya berkisar antara 10 milirem. Jika dalam sekali penerbangan harus menjalani 2 kali pemeriksaan, maka total radiasi yang didapatkan adalah 26 milirem.
Menonton televisi di atas usia 2 tahun, rata-rata orang menghabiskan waktu 4,5 jam di depan televisi. Kebiasaan ini juga memberikan paparan radiasi meski sangat kecil, yakni sekitar 1 milirem yang dihasilkan dari penghantaran arus listrik. Tinggal di dataran tinggi Lokasi tempat tinggal mempengaruhi besarnya paparan radiasi, karena perbedaan lapisan udara. Di dataran tinggi, sinar ultraviolet yang lebih tinggi memberikan selisih radiasi sekitar 26 milirem lebih tinggi dibanding tinggal di dataran rendah.
Telepon genggam Intensitas radiasi yang dipancarkan oleh telepon genggam jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan mesin sinar-X misalnya. Namun ini tidak mengurangi bahayanya, mengingat perangkat ini sangat sering digunakan.
Terlebih karena digunakan di sekitar kepala, para ahli mengkhawatirkan radiasi tersebut akan terakumulasi dan menyebabkan kanker otak. Risiko pada otak bayi dan anak-anak lebih tinggi, karena sel-sel otak sedang berada dalam masa pertumbuhan. TIMES Magazine/konstantin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.