17.1.12

Membatik di Museum Tekstil

Tidak hanya membatik. Bertenun, merawat kain, dan tai dai, yaitu; teknik mewarnai kain, akan kita dapatkan di sini, di Museum Tekstil Jakarta! Dan bagi kita yang pernah mengunjungi museum ini, membatik adalah pelatihan yang sudah lama diberikan sejak beberapa tahun lalu. Dan kalau sekarang kita berkunjung ke tempat yang resmi menjadi Museum Tekstil pada 28 Juni 1976 ini, pelatihan yang diberikan akan lebih beragam. “Kalau membatik sudah lama kami berikan,” kata Kepala Museum Textile Jakarta, Drs. Indra Riawan, M.Hum. Namun untuk tahun ini masih menurut Indra, ada beberapa pelatihan lain diberikan untuk menarik minat pengunjung. Pelatihan itu misalnya bertenun, merawat kain dan tai dai. Inovasi yang dilakukan museum tekstil merupakan bagian dari program revitalisasi museum di Indonesia agar lebih nyaman, edukatif dan interaktif.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mencanangkan program Tahunan Kunjungan Museum dan Kampanye yang bertajuk 'Gerakan Nasional Cinta Museum' di pengujung tahun 2011 lalu. Melalui pencanganan 'Gerakan Nasioanl Cinta Museum', diharapkan dapat membangun kembali citra museum yang sesuai dengan pengertian International Council of Museums atau ICOM. Citra yang diharapkan ICOM adalah museum sebagai sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum; memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan kenyamanan.

Dengan demikian tentu diharapkan bisa merubah pemikiran masyarakat terhadap museum, mengingat museum adalah potret sekaligus jendela budaya dari suatu bangsa. Museum Tekstil sendiri, telah memiliki dampak setelah pencanganan hari-hari tertentu. Dorongan terhadap masyarakat saat ini memang sangat terasa. Sekarang ini, masyarakat sudah mau datang ke museum. Indra memberikan contoh Saat peresmian batik sebagai warisan budaya oleh UNESCO beberapa waktu lalu, ternyata berhasil menaikkan jumlah pengunjung museum tekstil sampai 40 persen. Koleksi pada Museum Tekstil adalah benda-benda koleksi yang ada hubungannya dengan dunia pertekstilan, khususnya tekstil yang berasal dari kawasan Nusantara. Koleksi itu adalah koleksi dari akhir abad ke-18 sampai masa sekarang ini yang masih didominasi dari paruh pertama abad ke-20.

Saat ini koleksi Museum Tekstil berjumlah 1914 koleksi yang terdiri dari busana dan peralatan tekstil. Koleksi tertua yang dimiliki museum yang ada di Jalan K.S. Tubun, Petamburan No. 4, Tanah Abang, Jakarta Pusat ini adalah Bendera Cirebon yang berasal dari abad 18. kita juga bisa menemukan berbagai kain tenun, kain batik, kain kontemporer, kain campuran, dan peralatan pembuatan batik dan tenun. Tahun 2012 ini museum tekstil akan menambah koleksinya dari para designer muda Indoneseia masa kini.

Kami ingin menjadikan museum ini menjadi obyek wisata menarik juga terpadu dengan pasar tanah abang dan stasiun kereta api tanah abang,” pungkas Indra menutup wawancara khususnya dengan Uli Manalu. Mau tahu lebih banyak lagi? Ayo kita Museum Tekstil? Salam museum! umm/ath/konstantin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.