Jangan sepelekan rasa nyeri pada persendian yang disertai bengkak, berwarna merah, dan terasa sakit jika digerakkan. Terlebih lagi bila kondisi ini telah berlangsung lebih dari enam minggu. Dalam dunia medis, bisa saja kita mengalami gejala penyakit yang disebut dengan penyakit Artritis Reumatoid. Nah jenis penyakit apa dan apa itu Artritis Reumatoid?
Artritis Reumatoid, berbeda dengan rematik. Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan sendi kronik yang peradangannya belum diketahui sampai sekarang. Ada dugaan faktor genetis, infeksi dan lingkungan sebagai pemicu. Demikian Guru Besar Divisi Reumatologi FKUI/RSCM, Prof.Dr.Harry Isbagjo, Sp.PD-KR, dalam acara media edukasi memperingati Hari Artritis Reumatoid Sedunia, di Jakarta tanggal 11 Oktober 2010.
Sampai saat ini, para ahli masih terus mencari penyebab penyakit yang tidak bisa dianggap remeh karena bisa merusak tulang rawan, tulang, tendon dan ligamen sendi. Penyakit Artritis Reumatoid ini juga berakibat deformasi sendi sehingga kehilangan mobilitasnya. Di Indonesia, jumlah penderita Artritis Reumatoid diperkirakan sekitar 0,1-0,3 persen dari jumlah penduduk dan lebih banyak menyerang orang dewasa dan wanita.
Gejala utama penyakit Artritis Reumatoid selain bengkak dan kemerahan adalah nyeri pada banyak sendi. Kebanyakan sendi yang diserang simetris atau kiri kanan. Misalkan pundak kiri dan kanan atau kedua bagian tangan. Ciri lain ada benjolan-benjolan atau nodul rematik serta rasa kelelahan. Meski jumlah penderita Artritis Reumatoid di Indonesia termasuk sedikit, namun penyakit ini perlu diwaspadai karena sangat progresif dan menyebabkan kecacatan.
Kerusakan sendi sudah mulai terjadi pada 6 bulan pertama dan jika tidak diobati bisa terjadi cacat dalam 2-3 tahun. Menurut dr. Harry, pengobatan utama penyakit Artritis Reumatoid adalah untuk memperbaiki fungsi sendi, mencegah kecacatan dan disabilitas. Memang sampai saat ini belum ada obat penyembuh kecuali obat untuk mengurangi gejala dan mencegah penyakit. Dan pengobatan yang ada selama ini, memang sangat diharapkan dapat menenangkan masyarakat, terlebih lagi pengobatan sudah terbukti efektif mengurangi kondisi buruk dari penyakit ini. Jadi baiknya kita juga mewaspadai gejala awal penyakit Artritis Reumatoid ini. ath/konstantin
Sampai saat ini, para ahli masih terus mencari penyebab penyakit yang tidak bisa dianggap remeh karena bisa merusak tulang rawan, tulang, tendon dan ligamen sendi. Penyakit Artritis Reumatoid ini juga berakibat deformasi sendi sehingga kehilangan mobilitasnya. Di Indonesia, jumlah penderita Artritis Reumatoid diperkirakan sekitar 0,1-0,3 persen dari jumlah penduduk dan lebih banyak menyerang orang dewasa dan wanita.
Gejala utama penyakit Artritis Reumatoid selain bengkak dan kemerahan adalah nyeri pada banyak sendi. Kebanyakan sendi yang diserang simetris atau kiri kanan. Misalkan pundak kiri dan kanan atau kedua bagian tangan. Ciri lain ada benjolan-benjolan atau nodul rematik serta rasa kelelahan. Meski jumlah penderita Artritis Reumatoid di Indonesia termasuk sedikit, namun penyakit ini perlu diwaspadai karena sangat progresif dan menyebabkan kecacatan.
Kerusakan sendi sudah mulai terjadi pada 6 bulan pertama dan jika tidak diobati bisa terjadi cacat dalam 2-3 tahun. Menurut dr. Harry, pengobatan utama penyakit Artritis Reumatoid adalah untuk memperbaiki fungsi sendi, mencegah kecacatan dan disabilitas. Memang sampai saat ini belum ada obat penyembuh kecuali obat untuk mengurangi gejala dan mencegah penyakit. Dan pengobatan yang ada selama ini, memang sangat diharapkan dapat menenangkan masyarakat, terlebih lagi pengobatan sudah terbukti efektif mengurangi kondisi buruk dari penyakit ini. Jadi baiknya kita juga mewaspadai gejala awal penyakit Artritis Reumatoid ini. ath/konstantin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.