Bagi saya, air mata perempuan adalah sebuah kekuatan yang maha dahsyat. Dengan air mata, seorang perempuan menjadi kuat (tidak jatuh tersungkur) menanggung permasalahan hidup. Dengan air mata pula, seorang perempuan menjadi kuat (tidak menjadi sombong) saat ia memperoleh kebahagiaan, baik itu prestasi maupun rizki lainnya. Air mata pun bisa menjadi 'senjata' yang mematikan. Coba ingat, ada banyak oknum perempuan (bahkan laki-laki) menggunakan air mata sebagai senjata untuk memperoleh sesuatu. Yang ini tentunya sudah menjadi hal yang mahfum sejak kecil, saat kita (entah perempuan, entah laki-laki) merengek minta dibelikan sesuatu oleh orang tua kita. Hingga kini air mata pun sering dijadikan kamuflase untuk menutupi perihal yang sesungguhnya, coba ingat kapan pertama kali kita menyebut ungkapan 'air mata buaya'...
Air mata sering kali diidentikkan sebagai kelemahan. Jadi, tidak heran bila ada laki-laki menangis, maka ia serta merta akan dipandang lemah. Ah, ada-ada saja pandangan ini, padahal Sang Khalik menciptakan kelenjar air mata ini ada di laki-laki dan perempuan pun. Ada proses yang disebut lakrimasi dalam mata, yang berfungsi seperti air viper mobil kita, yaitu membersihkan mata dari kotoran. Itu dari sisi ilmu pengetahuan, lalu dari sisi psikologi, orang yang sedang memuncak tingkat emosinya, meletup amarahnya biasanya akan berlaku dan bersikap lebih agresif bahkan bisa berdampak destruktif. Emosi yang diluapkan dengan menangis mampu menjadi penghalang agresivitas tersebut. Menurut Oren Hasson, seorang ilmuwan dari Univesitas Tel Aviv, Israel, dengan air mata, seseorang sebenarnya tengah menurunkan mekanisme pertahanan dirinya dan memberikan simbol dirinya tengah menyerah.
Belum lagi, pendapat sejumlah ahli yang menyebut, keluarnya air mata saat menangis merupakan suatu hal yang sangat berguna bagi tubuh manusia. Pasalnya dengan menangis, sejumlah racun dalam tubuh akan ikut terbuang keluar tubuh. Kemudian, Dr. Simon Moore, psikolog dari London Metropolitan University mengatakan menangis adalah pelepasan emosi yang paling tepat saat kita tak bisa mengungkapkan emosi kita lewat kata-kata. Sementara menurut Profesor William Frey, ahli tangis dari Amerika Serikat, air mata yang dikeluarkan saat kita sedang emosional mengandung hormon endorphin atau stress sehingga bisa membuat perasaan lebih lega. Menangis juga diketahui bisa menurunkan tekanan darah dan denyut nadi. Dan masih banyak lagi manfaat air mata bagi kesehatan tubuh dan jiwa kita.
Lalu, mengapa kok perempuan lebih sering atau lebih mudah menangis ketimbang laki-laki? Ini jawabannya, berdasarkan sejumlah penelitian, perempuan menangis 4 kali lipat lebih banyak daripada laki-laki. Ini disebabkan hormon prolaktin (yang terkandung dalam air mata) pada kaum hawa jumlahnya lebih besar dibanding dengan laki-laki. Mengapa? Karena prolaktin bertugas memproduksi air susu.
Nah, kalau sudah begini, maka pandangan yang mengatakan air mata adalah tanda kelemahan seorang individu (dalam hal ini perempuan) sepertinya patah dengan sendirinya. Karena coba bayangkan kalau manusia (baca: perempuan dan laki-laki) tidak bisa menangis, berapa banyak racun yang tidak keluar dari tubuh kita, baik itu racun tubuh maupun racun jiwa?
Nah, kalau sudah begini, maka pandangan yang mengatakan air mata adalah tanda kelemahan seorang individu (dalam hal ini perempuan) sepertinya patah dengan sendirinya. Karena coba bayangkan kalau manusia (baca: perempuan dan laki-laki) tidak bisa menangis, berapa banyak racun yang tidak keluar dari tubuh kita, baik itu racun tubuh maupun racun jiwa?
Terakhir, dalam perdebatan mengenai air mata perempuan, saya lebih suka mengatakan bahwa air mata itu tidak eksklusif milik perempuan, namun perempuan lebih banyak memiliki air mata karena itu sebenarnya adalah kekuatan seorang perempuan... petra_yan/konstantin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.