7.8.10

Menolak Rencana Pembakaran Al Qur'an

Awal Bulan Agustus 2010 yang lalu, mayoritas masyarakat Indonesia yang terdiri dari tokoh berbagai agama-agama, berkumpul di Jakarta, tepatnya di Markas PGI atau Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, untuk menyerukan kecaman kepada kelompok fundamentalis Dove Wolrd Outreach Center. Dove Wolrd Outreach Center yang adalah kelompok kristen fundamentalis.
Amerika Serikat yang melakukan aksi pembakaran Al Qur'an saat memperingati sembilan tahun tragedi WTC tahun ini. Perkumpulan yang
dipelopori Pastor Dr Terry dan Sylvia Jones itu, memaklumkan gerakan yang dinamakan Gerakan Hari Pembakaran Al Quran Sedunia. Gerakan ini diharapkan bisa dilakukan setiap tangga 11 September. Tindakan provokatif ini dijawab masyarakat Indonesia dengan menggelar Press Conferece di Markas PGI atau Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia.


"Kampanye dan Provokasi dari Pastor Dr Terry dan Sylvia Jones itu merupakan tindakan yang tidak terpuji, tidak beradab dan patut dikecam," ujar koordinator Nasional Gerakan Peduli Pluralisme atau GPP, Damien Dematra dengan menggunakan bahasa Inggris saat jumpa pers di aula PGI pada Hari Rabu tanggal 4 Agustus.
Di hadapan para wartawan, GPP menyerukan agar umat manusia di dunia tidak terjebak dalam perbuatan-perbuatan anarki yang tidak beradab. Terry Jones, sebelumnya, kepada pers dunia menyatakan bahwa Islam dan hukum syariah bertanggung jawab atas aksi terorisme terhadap World Trade Center di New York. Kepedihan yang dialami ini memang bisa dimaklumi. Hanya saja kegeraman untuk mendendam, bukanlah ciri pengajaran Kristus yang mengampuni.

GPP memandang, kampanye tersebut sebagai pelecehan terhadap Islam dan melanggar terhadap kebebasan agama. Oleh sebab itu GPP mengecam keras rencana aksi pembakaran Al Quran yang akan dilakukan oleh kelompok Dove World Outreach Center. "Kami minta Dove World Outreach Center menarik pernyataannya dan menghentikan rencana aksi yang tidak terpuji dan melecehkan keyakinan iman agama lain," ujar Gerakan Peduli Pluralisme, kemudian. Tampaknya memang demikian keberadaan Dove World Outreach Center yang sangat membutuhkan apa yang disebut dengan mengampuni. ath/konstantin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.