Sumbangan Alqur'an bagi masyarakat Indonesia di Australia yang sedang menjalankan hukuman oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), selain menegaskan penolakan gerakan yang akan menggelar aksi pembakaran Alqur'an saat memperingati sembilan tahun tragedi WTC tahun ini yamg dipelopori Pastor Dr Terry dan Sylvia Jones. Penyerahan Alqur'anyang dilakukan
dihadapan wartwan di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, pada Hari Sabtu tangga 13 Agustus 2010 yang lalu itu, mendapat respon dari partai politik dan ormas Islam garis keras di Indonesia.
Penyerahan dan penerimaan simbolik yang dilakukan Pendeta Andreas Yewangoe, Ketua Umum PGI, Mgr Situmorang, Ketua KWI, dan Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah, kemudian akan disalurkan melalui Gereja-gereja di negara Kangguru itu. Penyaluran sumbangan kitab suci Umat Islam sebanyak 500 exemplar itu mempunyai makna yang sangat positif bagi kehidupan Indonesia yang majemuk. Din melihat apa yang dilakukan PGI-KWI ini menunjukkan ada penghargaan terhadap hal-hal suci dalam agama baik kitab suci maupun rumah ibadah.
Aksi provokatif ini tenyata juga berbuntut panjang. Kantor berita Antara memberitakan bahwa Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI melihat apa yang dilakukan PGI-KWI perlu diapresiasi. "Itu adalah salah satu bentuk konkret dari kerukunan umat beragama di negara yang berazaskan Pancasila," katanya pada Antara hari Rabu tanggal 18 Agustus 2010. Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Tjahjo Kumolo menyatakan peristiwa ini sebagai bukti bahwa kerukunan di negara ini terpelihara. sekalipun kecil, menurutnya bantuan tersebut menunjukkan kebesaran Indonesia sebagai Negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. momentum ini, kiranya bisa menyadarkan bangsa ini bahwa Indonesia isinya hanyalah umat yang beragam agamanya. "Agama apa saja, karena Indonesia ini milik semua," tandas Tjahjo Kumolo.
Selain itu juga, informasi terakhir menyebutkan, harapan Front Pembela Islam atau FPI, berminat untuk soan ke PGI guna membahas Gerakan Hari Pembakaran Al Quran Sedunia oleh kelompok Dove World Outreach Center Amerika Serikat. ath/konstantin
dihadapan wartwan di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, pada Hari Sabtu tangga 13 Agustus 2010 yang lalu itu, mendapat respon dari partai politik dan ormas Islam garis keras di Indonesia.
Penyerahan dan penerimaan simbolik yang dilakukan Pendeta Andreas Yewangoe, Ketua Umum PGI, Mgr Situmorang, Ketua KWI, dan Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah, kemudian akan disalurkan melalui Gereja-gereja di negara Kangguru itu. Penyaluran sumbangan kitab suci Umat Islam sebanyak 500 exemplar itu mempunyai makna yang sangat positif bagi kehidupan Indonesia yang majemuk. Din melihat apa yang dilakukan PGI-KWI ini menunjukkan ada penghargaan terhadap hal-hal suci dalam agama baik kitab suci maupun rumah ibadah.
Aksi provokatif ini tenyata juga berbuntut panjang. Kantor berita Antara memberitakan bahwa Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI melihat apa yang dilakukan PGI-KWI perlu diapresiasi. "Itu adalah salah satu bentuk konkret dari kerukunan umat beragama di negara yang berazaskan Pancasila," katanya pada Antara hari Rabu tanggal 18 Agustus 2010. Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Tjahjo Kumolo menyatakan peristiwa ini sebagai bukti bahwa kerukunan di negara ini terpelihara. sekalipun kecil, menurutnya bantuan tersebut menunjukkan kebesaran Indonesia sebagai Negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. momentum ini, kiranya bisa menyadarkan bangsa ini bahwa Indonesia isinya hanyalah umat yang beragam agamanya. "Agama apa saja, karena Indonesia ini milik semua," tandas Tjahjo Kumolo.
Selain itu juga, informasi terakhir menyebutkan, harapan Front Pembela Islam atau FPI, berminat untuk soan ke PGI guna membahas Gerakan Hari Pembakaran Al Quran Sedunia oleh kelompok Dove World Outreach Center Amerika Serikat. ath/konstantin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.