27.8.10

SERUAN TAHUNA

(SERUAN PARA PEMUDA GEREJA INDONESIA)
Saudara-saudari warga gereja yang dikasihi Yesus Kristus! 

Kami dengan sukacita dan penuh pengharapan menyusun pesan Pemuda dari Tahuna sebagai wujud nyata rekomendasi dari Tenda Karya Pemuda Gereja dan Konsultasi Regional Pemuda gereja se Sulawesi
tahun 2010.  Kami menyampaikan secara khusus kepada semua pihak di Sulawesi dan Indonesia demi kehidupan masa kini dan masa depan yang damai bagi semua orang. Oleh karena itu pesan sebagai seruan yang dapat kami sampaikan:
  1. Tenda Karya Pemuda Gereja dan Konsultasi Regional Pemuda Gereja se Sulawesi pada tahun 2010 merupakan wujud nyata pemuda Gereja dalam merayakan kehidupan oikumene pada kalangan muda-mudi di Indonesia sebagai refleksi bahwa kebaikan Tuhan itu berlaku kepada semua orang. Perjumpaan pemuda Gereja di Indonesia dengan melakukan karya nyata oikumene, refleksi bersama yang disertakan konsultasi pemuda Gereja se-Sulawesi mengharapkan terjadi keseimbangan ibadah yang selama ini dominan pada ritual yang formalistik. 
  2. Kami memaknai bahwa Globalisasi memberikan keuntungan besar bagi kehidupan manusia dan seluruh ciptaanNya, sembari dengan itu globalisasi bekerja diluar kendali. Pada era globalisasi ini kekerasan dan ketidakadilan terjadi di mana-mana, Pemuda gereja menyadari bahwa latar belakang kekerasan dan ketidakadilan itu sangat multidimensi.  Globalisasi membawa ambiguitas (keadaan yang mendua) pada berbagai bidang. Pada satu sisi menampilkan penyatuan bidang ekonomi, kemajuan IT (Informasi dan Teknologi), sosial, dan budaya, namun pada sisi lain menampilkan dimensi fundamentalisme, terorisme, primordialisme dan rasisme serta penyalahgunaan IT yang belakangan ini mengemuka. Karena itu Pemuda Gereja se Indonesia dari Tahuna menyerukan agar pemerintah dan gereja aktif bersama-sama dengan seluruh komponen bangsa memberikan perhatian secara penuh terhadap pengaruh buruk dari perkembangan globalisasi.
  3. Pemuda gereja menyadari bahwa terjadinya diskriminasi dalam kebebasan beragama merupakan kegagalan bersama dalam memaknai kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai Pancasila dan UUD 45. Pancasila dan UUD 45 adalah harga mati dalam kehidupan NKRI.
  4. Pemuda gereja diperhadapkan pada persoalan kualitas pendidikan dan kompetensi dunia kerja. Karena itu pemuda gereja menyerukan kepada pemerintah untuk menata ulang pengelolaan dunia pendidikan yang berorientasi kepada daya saing dan mutu dunia kerja yang produktif. 
  5. Fenomena munculnya kekerasan yang lahir sebagai bentuk diskriminasi bahkan absennya penegakan hukum menyebabkan hubungan antaragama saling mencurigai, menyakiti bahkan terjadi kekerasan dan pembiaran oleh pemerintah dalam penegakan hukum. Secara khusus hubungan antaragama terutama antara pemeluk Islam dan pemeluk Kristen. Melalui kenyataan penutupan gereja di Kabupaten dan Kotamadya Bekasi, Bogor dan situasi ini mendorong pemuda gereja mempelopori solidaritas antaragama berdialog dalam keseharian atas nama kemanusiaan. Pemuda gereja mengajak semua pihak untuk melakukan dialog yang diwujudnyatakan melalui kepemimpinan pemuda dengan perspektif inklusif yang mampu menepis saling curiga. Muncul kecenderungan Kristenfobia dan  Islamofobia, akibatnya warga masyarakat dapat menjadi terpecah, saling curiga dan berakibat pada ketidakpastian hukum. Dalam catatan sejarah yang otentik hubungan antaragama Indonesia tidak dapat dilepaskan dari sejarah yang panjang di bumi Nusantara oleh karena itu pemahaman pemuda gereja terhadap upaya penerapan syariah Islam dalam berbagai bentuk perundang-undangan  harus distudikan secara bersama oleh semua agama dengan melihat dari sisi sejarah dan demi perwujudan kehidupan yang damai dan adil. 
  6. Aspek konsolidasi pemuda gereja. Memperhatikan minimnya tingkat keikutsertaan pemuda sinode anggota PGI dan PGIW/SAG dalam kegiatan Oikumene tingkat nasional dan regional. Perlu adanya ketegasan dari pimpinan PGI untuk menghadirkan semua utusan pemuda sinode anggota PGI pada kegiatan2 oikoumene tingkat regional dan nasional.
  7. Tuan rumah TKPG Agustus 2012 diusulkan dilaksanakan di Pulau Sumatra atau Pulau Jawa.
  8. Konsultasi Regional se-Sulawesi, April 2011 (alternatif tempat : GPIL, GKLB, GPBT).



Demikianlah pesan sebagai seruan kami dari Tahuna. Kiranya Tuhan semakin memberkati segala upaya kita dalam mewujudkan kebaikan Tuhan kepada semua orang di Indonesia.

Kami seluruh peserta yang menyampaikan Pesan Pemuda Gereja Dari Tahuna:  Sinode/PGIW/SAG.

Tahuna, 9 Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.