16.6.10

Cara Sehat Bangsa-bangsa Menyantap Makanan

Beberapa  bangsa di dunia ini memiliki keragaman dalam menghadapi  makanan yang siap disantap. Danada beberapa cara sehat yang bisa kita adopsi dari cara makan dari bangsa lain. Dan sebelumnuya perlu saya ungkapkan di sini, ternyata Indonesia adalah bangsa yang memiliki banyak cara untuk kita tiru dan pertahankan cara nya. Dari berbagai materi yang saya kumpulkan, kita simak bersama-sama
Makan banyak gandum, sayur dan buah-buahan. Bangsa Cina dan Yunani melakukan budaya sehat ini. Antonia Trichopoulou, M.D., Ph.D., professor di University of Athens Medical School dan Direktur Pusat Nutrisi WHO. Menu makan tradisional Cina hanya terdiri dari sayuran, buah serta gandum. Demikian juga halnya dengan masyarakat Yunani yang menganggap sayuran dan legumes, yaitu sejenis kacang-kacangan, sebagai makanan utama dan bukan makanan pelengkap. Tiga porsi atau lebih gandum dan sayuran serta buah setiap hari dapat mengurangi resiko serangan stroke, jantung dan beberapa jenis penyakit kanker.
Nikmati makanan kita. Yah! Menikmati makanan yang dihidangkan adalah hal yang dilakukan oleh masyarakat di negara: Italia, Perancis, Spanyol, Yunani, dan Jepang. Karena menikmatinya, cara makan tersebut bisa berlangsung berjam-jam. Nah apalagi di masyarakat Yunani yang memiliki kebiasaan makan dengan perlahan, dalam waktu yang teratur pada setiap hari. Selain itu juga, bila makan di luar ruamah, sebelum makan mereka memastikan lokasi yang nyaman. Bangsa Perancis, Italia dan Spanyol memiliki cara makan untuk berkumpul dengan keluarga dan teman. Dan bagi mereka, makan adalah cara yang bisa mempererat hubungan bila dilakukan dengan tenang dan bahagia. Selain itu juga secara otomatis tubuh akan memproses makanan dengan cepat.
Perhatikan porsi makan kita. Itulah yang selalu dilakukan masyarakat di negara Perancis dan Jepang. Diakui atau tidak, Indonesia memiliki banyak sekali makanan yang lezat dan sehat. Hanya saja kita perlu memperhatikan jumlah makanan yang kita konsumsi. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh University of Pennsylvania, masyarakat Perancis rata-rata makan 25% lebih sedikit dibanding masyarakat Amerika Serikat. Dan Jepang lebih juga memiliki keteraturan saat melakukan penyajiannya. Masyarakat Jepang biasa menyajikan makanan dalam ukuran kecil-kecil dan memakan dari mangkuk kecil juga. Masyarakat Okinawa malah mempunyai kebiasaan yang disebut “hara hachi bu,” yang berarti “8 dari 10”. Maksudnya, warga Okinawa akan berhenti makan apabila mereka merasakan perut mereka sudah terisi 80% sebelum benar-benar kenyang.
Konsumsilah berbagai makanan segar, seperti yang masyarakat kita lakukan. Bahkan hal ini juga diadopsi Italia, Perancis, Yunani, dan Jepang. Entah bagaimana caranya. Namun sebagai catatan pasti, setiap wisatawan asing yang berkunjung ke pasar tradisional atau supermarket di Indonesia pasti akan kagum melihat banyaknya pilihan makanan segar hasil bumi Indonesia. Orang Sunda terkenal akan kesukaan mereka terhadap Lalapan atau makanan mentah lain seperti Karedok. Masyarakat Batak di pesisir Danau Toba juga mengkonsumsi ikan segar tanpa dimasak, sama seperti orang Jepang dengan Sashimi-nya. Penelitian membuktikan bahwa, makanan segar menyediakan banyak serat, sedikit kalori, kolesterol baik, dan rendah garam serta gula.
Itulah sebabnya tahun ini mulai mengglobal sebuah trend yang disebut Raw Food Revolution di negara-negara maju.
Akhirnya “Spice up Your Plate!” Masyarakat di negara: India, China, Thailand dan termasuk Indonesia juga memiliki budaya ini. Kehadiran rempah-rempah dalam masakan dapat melipatgandakan kelezatannya. Selain melezatkan, rempah-rempah juga dikenal rendah kalori dan bebas lemak. Beberapa jenis rempah-rempah seperti bawang putih, thyme, rosemary, kayu manis, cengkeh dan kunyit juga memiliki khasiat untuk melawan berbagai penyakit dan menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.    ath/konstantin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.