24.6.10

Deteksi dan Penanganan Stroke

Setiap anggota keluarga, perlu memperhatikan anggota keluarga lainnya, terutama anggota keluarga yang memiliki keluhan berpotensi stroke. Dr Hj Farida A Djalil, Sps. menyatakan bahwa gejala stroke sanagat harus diwaspadai dan dikenali. gejala Stroke tersebut antara lain adalah ;

1.Kelemahan mendadak, mati rasa, kesemutan pada muka, lengan atau kaki
2.Kehilangan kemampuan berkata-kata secara tiba-tiba atau kesulitan memahami perkataan
3.Kehilangan penglihatan mendadak terutama pada sebelah mata atau melihat ganda

4.Sakit kepala hebat mendadak yang tidak pernah dirasakan sebelumnya
5.Kehilangan keseimbangan mendadak terutama bila bersamaan dengan salah satu dari gejala yang lainnya

Dan apa bila salah satu anggota keluarga mengeluhkan salah satu atau beberapa hal yang disebutkan diatas tadi atau bahkan hingga mengalami kaku dan jatuh, langsung saja bawa ke rumah sakit. Saat tiba di rumah sakit, kita yang mendampingi harus mengetahui secara pasti kejadian pada si penderita stroke. Atau bahkan, yang mendampingi adalah kita yang sudah mengetahui riwayat kesehatan penderita. Tujuannya agar dapat membantu para pekerja medis dalam penanganan darurat.

Penanganan penderita stroke di rumah sakit biasanya melewati serangkaian pemeriksaan Darah, kolesterol, dan kadar gula darah. Kemudian juga pemeriksaan jantung, Foto Toraks, CT Scan dan MRI. Dan jika penderita stroke pada tingkatan yang lebih parah dan sulit mengkonsumsi makanan dan obat-obatan, infus adalah jalan satu-satunya. Penelusuran riwayat yang dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium dan MRI. dan hasil dari Laboratorium dan foto akan selalu menentukan jumlah dokter yang dibutuhkan untuk menangani si penderita stroke. dan tentunya juga, pasien harus mengikuti Rehabilitasi Medik, untuk kembali dapat menggerakkan tubuh yang lumpuh akibat stroke.

Dr Farida juga menegaskan bahwa, lama atau tidaknya perawatan di rumah sakit sangat bergantung dari kondisi pasien. Saat penderita cepat menerima keadaannya, semakin cepat penyembuhannya. Karena dengan rasa menerima, pasien stroke akan dapat mengalami ketenangan. Dalam hal ini, peranan keluarga juga sangat diperlukan, khususnya dalam memberikan semangat dan motivasi penyembuhan. Bagi pasien yang masih sulit menerima, ketenangan pasien di rumah sakit tentu sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu, saat berada di rumah sakit, kunjungan keluarga sebaiknya dibatasi atau bahkan sama sekali tidak menerima.selain ketenangan dibutuhkan juga suasana yang nyaman. Pasien stroke yang mengalami kelumpuhan sangat butuh dukungan, baik keluarga ataupun juga lingkungan.

Keberadaan ini sangat dibutuhkan bagi pasien stroke yang telah diperbolehkan pulang ke rumah. keluarga, keluarga besar, tetangga dan masyarakat luas, bahkan para pekerja medis, harus bisa dikondisikan mendukung semangat penyembuhan pasien stroke.konstantin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.