16.6.10

Retinopati Diabetika

Retinopati Diabetika atau RD, adalah penyakit mata yang terkomplikasikan penyakit Diabetes Mellitus yang disingkat DM atau dikenal juga dengan sebutan Kencing Manis. Menurut dr. Gilbert Simanjuntak, Sp.M, dari  RS. Cikini, Jakarta, RD merupakan proses “Mikroangiopati”, dimana pembuluh darah yang sangat halus dan bisa saja lebih halus dibanding rambut manusia, tergerogoti. Hingga saat ini menurut dr. Gilbert,
sekalipun para penderita DM sudah mengetahui keberadaan RD sejak awal, namun masih banyak pasien mengidap RD karena sebelumnya beranggapan tidak akan mengalami lantaran rajin mengontrol kadar gula darahnya.

Pada proses mikroangiopati, pembuluh darah memberi makan ke daging, hingga kondisi yang tergerogoti itu membusuk. Inilah yang biasany menyebabkan penderita DM harus mengamputasi kakinya. Demikian juga dengan organ mata, yang sebenarnya bisa terjadi lebih dulu ketimbang organ tubuh lain. Itulah sebabnya, saat retina rusak, maka disebut Retinopati Diabetika. Dalam RD, para dokter ahli mata, tidak pernah bisa membedakan di lapisan yang mengalami RD. Selain Retina terdiri dari 10 lapis, retina merupakan satu organ, hingga tiap lapis, memiliki pembuluh darah yang akan terkena. Dan inilah yang membedakan antara penyakit RD dengan Retinitis Pigmentosa, yang hanya mengenai lapisan mata terluar. Salah satu hal yang paling sering menyebabkan penderita RD terganggu, adalah kerusakan dan pembengkakan didaerah Makula. Makula adalah pusat penglihatan. Dulu, salah satu solusi nya adalah dengan teknologi “LASER”. Sebelum laser diberikan, akan disuntikkan terlebih dahulu obat kedalam mata. Hasilnya, terbukti lebih baik dibandingkan pengobatan sekitar 2-3 tahun yang lalu.

Lalu apa beda nya dari pengobatan yang “hanya laser” dengan “suntik obat ke mata dulu, baru dilaser”? dr. Gilbert, suntikkan ini dilakukan untuk mengatasi perdarahan yang terjadi. Mengapa? Karena ada beberapa kasus, dimana dokter tidak bisa melaser mata, karena ada beberapa daerah pada mata yang tertutup darah. Laser ini, sifatnya permanen, dan bertujuan untuk mengurangi bagian yang rusak di daerah mata. Injeksi ini sangat membantu, untuk menghasilkan hasil operasi yang lebih baik. Lalu, apa yang harus dilakukan oleh seseorang yang baru saja di vonis terkena DM? dr. Gilbert menghimbau agar mereka yang baru saja divonis terkena DM, untuk segera kontrol mata pada saat itu juga. Tujuannya untuk mengetahui perkembangan dan perubahan kesehatan mata setelah menghidap DM. Jadi kesehatan mata tidak bisa terdeteksi hanya dengan melakukan kontrol kadar gula.

Catatan lengkap mengenai kondisi mata, akan sangat membantu dokter dalam pemeriksaan DM, begitu juga sebaliknya. Demikian, dr. Gilbert juga menghimbau, agar pasien DM, tetap melakukan LASER, agar dapat mengurangi kemungkinan dilakukannya operasi mata pada pasien pengidap RD. Selain itu juga pasien diminta untuk lebih rajin melakukan kontrol rutin baik ke dokter diabetes, ataupun dokter mata.
  hla/konstantin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.