20.7.10

Pertahanan Tubuh

Suatu hal yang dahsyat yang Tuhan berikan bagi manusia adalah kekebalan Tubuh. kekebalan tubuh bisa kita lihat melalui proses pemulihan penyakit ringan seperti alergi, misalnya. Berbagai macam bentuk alergi tiap orang tidak selalu sama. Baik cara mendapatkan alergi atau saat mengalami alergi tersebut. Alergi sendiri bisa diakibatkan terpapar sesuatu virus atau bakteri atau akibat
 mengkonsumsi sesuatu. Saat diderita, penderita mengalami bercak merah, bentolan gatal atau jamur putih disekitar kulit dan lain sebagainya.

Tubuh kita sesungguhnya memiliki serangkaian mekanisme pertahanan yang dibuat untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satu yang terkenal disebut sistem kekebalan tubuh atau imun. Imun melakukan tugas pertahanannya saat benda asing seperti bakteri atau virus masuk dalam tubuh. Saat bakteri atau virus berada dalam tubuh, maka jaringan tubuh akan mengidentifikasi dari benda asing itu lalu mengukurnya secara cepat untuk dibuat zat penawar yang berfungsi membasmi benda asing yang mengganggu.

Dan zat pertahanan yang dihasilkan tadi itulah yang disebut antibodi, sedangkan Benda asing akan dilumpuhkan disebut antigen. Sistem pertahanan tubuh yang kita miliki itu cerdik dan lebih banyak berhasil. Hanya saja untuk berhasil tidaknya antibodi itu memiliki kelemahan. Kelemahannya adalah, antigen akan muncul, setelah harus antigen ada. Artinya anti bodi tidak terbentuk saat antigen tidak datang atau, tubuh tidak akan bertahan bila belum diserang. Kondisi ini akan repot saat virus atau bakteri yang dianggap tidak berbahaya masuk kedalam tubuh.

Misalnya, Campak, yang menurut Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma, pada tubuh manusia virus dan bakteri ini dianggap tidak begitu bermasalah, lain halnya dengan penyakit serius seperti cacar atau difteri, yang akan direspon tubug dengan melepaskan anti bodi tadi. Dan memang, pada dasarnya untuk penderita yang selamat dari infeksi berbahaya, kebanyakan berkondisi sistem kekebalan atau pertahanan tubuh nya bekerja cepat untuk dalam memproduksi antibodi. Dan biasanya terbentuk dalam hitungan waktu. Dan begitu juga sebaliknya, bila reaksi tubuh penderita lebih lambat maka, penderita yang terinfeksi akan kurang beruntung. ath/konstantin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.