Setiap orang memang berpotensi terserang penyakit Alzheimer. Dan seperti penyakit lainnya, menderita penyakit Alzheimer sangat tidak menyenangkan, baik penderitanya ataupun juga anggota keluarga lainnya. Sekalipun penyakit ini menghinggapi mereka yang berusia lanjut, namun usia lebih muda juga memiliki potensi terserang penyakit ini. Dan dari kebanyakan penderita sangat memerlukan bantuan dari pribadi lain, untuk menjalankan kehidupan rutinnya. Dan dalam memberi bantuan kepada mereka, perlakuan yang lebih baik itu tentunya diharapkan datang dari kesadaran orang-orang terdekat
mereka yaitu, orang-orang yang menyangi mereka dan mengerti tentang keberadaan dan kebutuhan mereka.
Bantuan yang kita lakukan bagi mereka yang mengidap Alzheimer tidak lain adalah untuk membantu mengurangi ketidak nyamanan kehidupan mereka atas penyakit ini. Nah bila kita sebagai anggota keluarga yang saat ini atau akan mempersiapkan hati untuk membantu anggota keluarga yang mengidap penyakit Alzheimer, kita harus mau berkomitmen memberikan waktu untuk membantu mereka. Saat membantu mereka memang sangat meletihkan, bahkan bisa terkadang mengesalkan. Tapi tahukah kita? Apa yang meletihkan dan mengesalkan itu adalah saat-saat dimana kita membahagiakan dan meringankan anggota keluarga lainnya. Karena rasa perduli yang mudah terbukti adalah menyayangi orang-orang yang berada di rumah kita.
Satu hal yang perlu kita ingat ajauhkan pikiran, ungkapan dan perasaan frustrasi saat menghadapi mereka dalam kesehariannya. Berbeda dengan kita yang mampun melakukan segala sesuatunya dengan cara mandiri. Namun saat kita mengalami sakit penyakit, tentunya juga membutuhkan bantuan anggota keluarga lain. Hanya saja waktu panjang yang harus kita berikan pada anggota keluarga yang menderita Alzheimer ini yang sangat mempengaruhi perasaan alami secara manusiawi. Dan untuk artikel kali ini, ada sedikit tips yang bisa membantu kita melakukan dampingan kepada mereka, sebagai komitmen pelayanan pada orang-orang terdekat.
Pertama, buat jadwal harian yang sederhana, seperti jadwal makan, minum obat, buang air besar, dan rutinitas lain yang mempermudah Anda memantau rutinitas si penderita. Jadwal ini juga berguna agar pasien terbiasa melakukan sesuatu yang sederhana sehingga mempertahankan kemampuan kognitifnya.
Kedua, gunakanlah kata-kata yang sederhana agar pasien dapat lebih mengerti pesan yang Anda sampaikan. Ajaklah pasien membicarakan masa lalu. Ini untuk membantu merangsang memori. Kalau perlu, gunakan alat bantu seperti foto kenangan, video, atau lagu yang bisa membuat pasien terstimulus mengingat masa lalu.
Ketiga, jangan abaikan perasaan penderita. Perhatikan hal-hal kecil yang diperhatikan penderita. Boleh jadi, hal kecil itu dapat membuat dia terstimulus mendapatkan kembali memorinya.
Demikian beberapa tips untuk mendampingi anggota keluarga yang menderita Alzheimer. Jadi layanilah mereka seperti melayani Tuhan dalam hidup ini. ath
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.